Bahaya Gibah dalam Islam Mengapa Kita Harus Menjaga Lisan

Gibah, atau menggunjing, adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Gibah tidak hanya merusak hubungan antar sesama manusia, tetapi juga membawa dampak negatif bagi pelakunya di dunia dan akhirat. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya gibah dari sudut pandang Islam dan bagaimana menghindarinya untuk menjaga keharmonisan dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Pengertian Gibah dalam Islam

Gibah adalah membicarakan keburukan atau aib seseorang di belakangnya yang jika orang tersebut mengetahuinya, ia akan merasa tersinggung atau tersakiti. Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadis, “Gibah adalah engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang ia benci untuk disebutkan.” (HR. Muslim).

Bahaya Gibah dari Sudut Pandang Islam

  1. Mendapatkan Dosa Besar Gibah dianggap sebagai dosa besar dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12). Ayat ini menegaskan betapa besar dosa gibah sehingga diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati.
  2. Merusak Hubungan Sosial Gibah dapat merusak hubungan persaudaraan dan persahabatan. Ketika seseorang mengetahui bahwa aibnya telah dibicarakan oleh orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, ketidakpercayaan, dan perpecahan di antara mereka.
  3. Menghilangkan Kebaikan Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang membuka aib seorang Muslim, maka Allah akan membuka aibnya sehingga dia akan dipermalukan di rumahnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah). Gibah dapat menghilangkan pahala kebaikan yang telah dilakukan oleh seseorang, karena Allah SWT tidak menyukai perbuatan tersebut.
  4. Menimbulkan Fitnah Gibah sering kali menjadi pemicu fitnah, yaitu informasi palsu atau setengah benar yang disebarkan untuk merusak reputasi seseorang. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan karena dapat menghancurkan kehidupan seseorang tanpa dasar yang benar.

Cara Menghindari Gibah dalam Kehidupan Sehari-Hari

  1. Bertakwa kepada Allah SWT Senantiasa ingat bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala perbuatan kita, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Rasa takut kepada Allah akan mencegah kita dari melakukan gibah.
  2. Berpikir Sebelum Berbicara Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Selalu pikirkan konsekuensi dari apa yang akan kita ucapkan sebelum berbicara.
  3. Memperbanyak Istighfar Memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan, termasuk perbuatan gibah, dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Istighfar membantu kita membersihkan hati dan pikiran dari niat buruk.
  4. Menjaga Lingkungan yang Baik Bergaul dengan orang-orang yang memiliki akhlak baik dan menjauhi lingkungan yang suka menggunjing. Teman-teman yang baik akan saling mengingatkan untuk tidak terjerumus dalam perbuatan dosa.
  5. Mengalihkan Pembicaraan Jika berada dalam situasi di mana orang-orang mulai menggunjing, berusahalah untuk mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih positif atau meninggalkan tempat tersebut jika memungkinkan.

Kesimpulan

Gibah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam karena membawa banyak bahaya, baik bagi pelakunya maupun bagi orang yang menjadi objek gibah. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga lisan, berpikir sebelum berbicara, dan selalu bertakwa kepada Allah SWT. Dengan menghindari gibah, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, tetapi juga mendapatkan ridha dan perlindungan dari Allah SWT.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjauhi perbuatan gibah dan selalu berusaha menjaga kehormatan diri dan orang lain.

Bagikan Artikel

Menebar kebaikan

Bakti Pemuda Foundation adalah lembaga filantropi  yang mendukung pembangunan berkelanjutan bidang sosial dan pendidikan masyarakat pelosok dan pinggiran kota.

Kami memulai perjalanan di dunia filantropi pada tahun 2002 dengan program beasiswa pendidikan untuk masyarakat prasejahtera di daerah-daerah dengan akses terbatas di daerah Jawa Barat. Pengelolaannya pun masih dengan metode konvensional.

Nilai organisasi yang selalu kami pegang adalah Profesional, Amanah, Mandiri, Inspiratif dan Peduli

Kantor pusat : Komp. Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C2, Jl. Ir H Juanda No. 50 Pisangan, Ciputat Timur Tangsel 15419

Kantor Cabang : Ruko Istana Dinoyo Kav D4, Jalan Mayjen Haryono 1A Kel. Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang ( 65144 )

Telp : 021-227-951-20
WA / SMS Center : 0813-1901-9065

Copyright © 2022 Bakti Pemuda. All Rights Reserved

Infak

Zakat

Laporan