Bahaya Sifat Pelit dalam Islam

Sifat pelit atau kikir merupakan salah satu karakter yang sangat dicela dalam Islam. Allah SWT dan Rasulullah SAW menekankan pentingnya bersikap dermawan dan saling membantu di antara sesama manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bahaya sifat pelit dari perspektif Islam dan bagaimana dampaknya dalam kehidupan seorang Muslim.

Pengertian Pelit dalam Islam

Pelit atau kikir, dalam bahasa Arab disebut “bukhl”, adalah sifat enggan mengeluarkan harta atau kebaikan kepada orang lain meskipun ia mampu. Sifat ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan umatnya untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama.

Bahaya Sifat Pelit dalam Islam

  1. Dijauhi oleh Allah SWT Allah SWT sangat mencela sifat pelit. Dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Dan orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir, serta menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka; Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksa yang menghinakan.” (QS. An-Nisa: 37). Ayat ini menunjukkan bahwa pelit adalah sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT dan akan mendapatkan balasan yang buruk.
  2. Mengurangi Keberkahan Harta Sifat pelit dapat mengurangi keberkahan dari harta yang dimiliki. Rasulullah SAW bersabda: “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan Allah tidak menambah bagi seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim). Dengan bersikap pelit, kita menghalangi diri kita sendiri dari keberkahan yang Allah janjikan melalui sedekah.
  3. Merusak Hubungan Sosial Sifat pelit dapat merusak hubungan dengan orang lain. Orang yang pelit cenderung dijauhi oleh masyarakat karena dianggap tidak peduli dan tidak mau berbagi. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dan saling tolong-menolong.
  4. Menumbuhkan Sifat Egois Sifat pelit menumbuhkan sikap egois dan mementingkan diri sendiri. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu memikirkan kepentingan orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan. Pelit membuat kita lupa akan kewajiban sosial dan kemanusiaan.

Cara Menghindari Sifat Pelit dalam Islam

  1. Memperbanyak Sedekah Salah satu cara efektif untuk menghilangkan sifat pelit adalah dengan memperbanyak sedekah. Sedekah tidak hanya membersihkan harta kita tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir. Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah itu menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
  2. Menyadari Keberkahan dalam Berbagi Memahami bahwa berbagi tidak akan mengurangi harta tetapi justru menambah keberkahan dan kebaikan dalam hidup kita. Allah SWT berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
  3. Mengembangkan Rasa Empati Melatih diri untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan kesulitan orang lain. Dengan empati, kita akan lebih mudah untuk berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan.
  4. Mengingat Kematian dan Kehidupan Akhirat Menyadari bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan sementara dari Allah SWT dan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Mengingat kematian dan kehidupan akhirat dapat membantu kita untuk lebih dermawan dan tidak pelit.
  5. Bersyukur atas Nikmat Allah Rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT akan mendorong kita untuk berbagi dengan orang lain. Orang yang bersyukur akan menyadari bahwa semua yang dimilikinya adalah karunia Allah yang harus digunakan untuk kebaikan.

Kesimpulan

Sifat pelit adalah sifat yang sangat dicela dalam Islam dan membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan seorang Muslim. Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap dermawan, saling membantu, dan peduli terhadap sesama. Dengan memperbanyak sedekah, mengembangkan rasa empati, dan selalu bersyukur atas nikmat Allah, kita dapat menghindari sifat pelit dan hidup dengan lebih berkah dan harmonis.

Semoga artikel ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjauhi sifat pelit dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian dalam kehidupan sehari-hari.

Bagikan Artikel

Menebar kebaikan

Bakti Pemuda Foundation adalah lembaga filantropi  yang mendukung pembangunan berkelanjutan bidang sosial dan pendidikan masyarakat pelosok dan pinggiran kota.

Kami memulai perjalanan di dunia filantropi pada tahun 2002 dengan program beasiswa pendidikan untuk masyarakat prasejahtera di daerah-daerah dengan akses terbatas di daerah Jawa Barat. Pengelolaannya pun masih dengan metode konvensional.

Nilai organisasi yang selalu kami pegang adalah Profesional, Amanah, Mandiri, Inspiratif dan Peduli

Kantor pusat : Komp. Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C2, Jl. Ir H Juanda No. 50 Pisangan, Ciputat Timur Tangsel 15419

Kantor Cabang : Ruko Istana Dinoyo Kav D4, Jalan Mayjen Haryono 1A Kel. Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang ( 65144 )

Telp : 021-227-951-20
WA / SMS Center : 0813-1901-9065

Copyright © 2022 Bakti Pemuda. All Rights Reserved

Infak

Zakat

Laporan