Asal Usul batu Surga Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah sebuah batu suci yang terletak di sudut timur Ka’bah di Masjidil Haram, Mekah. Berikut adalah kisah lengkap tentang batu Hajar Aswad :

Asal Usul
Menurut tradisi Islam, Hajar Aswad awalnya berasal dari surga dan diturunkan ke bumi. Batu ini dikatakan telah diberikan kepada Nabi Adam sebagai tanda pengampunan dari Allah setelah terusir dari surga. Awalnya, batu ini diyakini berwarna putih cemerlang, tetapi kemudian berubah menjadi hitam akibat menyerap dosa-dosa manusia.

Pemasangan di Ka’bah
Ketika Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun kembali Ka’bah atas perintah Allah, mereka ditempatkan Hajar Aswad di sudut Ka’bah sebagai tanda titik awal dan akhir dalam tawaf. Pemasangan batu ini dilakukan oleh Nabi Ismail, dan semenjak itu menjadi bagian integral dari Ka’bah.

Kisah Perebutan
Dalam sejarahnya, Hajar Aswad pernah menjadi sumber perselisihan antara suku-suku di Mekah. Ketika Ka’bah direnovasi sebelum masa kenabian Muhammad, terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak meletakkan kembali batu itu. Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan tersebut dengan meminta perwakilan dari setiap suku mengangkat batu tersebut di atas kain dan kemudian Nabi sendiri yang meletakkannya di tempatnya.

Pencurian dan Pengembalian
Pada tahun 930 M, Hajar Aswad dicuri oleh sekte Qarmatian, sebuah kelompok ekstremis yang berbasis di Bahrain. Mereka membawanya ke Al-Ahsa dan menyimpannya selama lebih dari dua dekade. Batu itu akhirnya dikembalikan pada tahun 952 M, tetapi dalam keadaan rusak. Batu tersebut kemudian disusun kembali dengan pengikat perak.

Pentingnya dalam Islam
Hajar Aswad memiliki makna spiritual yang mendalam dalam Islam. Jemaah haji dan umrah menyentuh atau mencium batu ini sebagai bagian dari ritual tawaf. Meskipun tindakan ini bukan wajib, itu dianggap sebagai Sunnah, mengikuti contoh Nabi Muhammad. Sentuhan atau ciuman Hajar Aswad dipercaya dapat menghapus dosa, meskipun para ulama menekankan pentingnya niat dan keikhlasan dalam beribadah.

Secara keseluruhan, Hajar Aswad adalah simbol penting dari sejarah dan spiritualitas Islam, mengingatkan umat Muslim akan hubungan mereka dengan para nabi dan warisan mereka dalam menjaga dan menghormati Ka’bah sebagai rumah Allah.

Bagikan Artikel

Menebar kebaikan

Bakti Pemuda Foundation adalah lembaga filantropi  yang mendukung pembangunan berkelanjutan bidang sosial dan pendidikan masyarakat pelosok dan pinggiran kota.

Kami memulai perjalanan di dunia filantropi pada tahun 2002 dengan program beasiswa pendidikan untuk masyarakat prasejahtera di daerah-daerah dengan akses terbatas di daerah Jawa Barat. Pengelolaannya pun masih dengan metode konvensional.

Nilai organisasi yang selalu kami pegang adalah Profesional, Amanah, Mandiri, Inspiratif dan Peduli

Kantor pusat : Komp. Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C2, Jl. Ir H Juanda No. 50 Pisangan, Ciputat Timur Tangsel 15419

Kantor Cabang : Ruko Istana Dinoyo Kav D4, Jalan Mayjen Haryono 1A Kel. Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang ( 65144 )

Telp : 021-227-951-20
WA / SMS Center : 0813-1901-9065

Copyright © 2022 Bakti Pemuda. All Rights Reserved

Infak

Zakat

Laporan