Kiswah, atau kain penutup Ka’bah, pertama kali digunakan pada masa Nabi Ismail (AS). Menurut tradisi Islam, Nabi Ismail dan ayahnya, Nabi Ibrahim (AS), adalah yang pertama kali membangun Ka’bah dan menutupnya dengan kain.
Namun, penggunaan kiswah secara resmi dan teratur dimulai pada masa Rasulullah Muhammad SAW dan dilanjutkan oleh para khalifah dan penguasa Muslim setelahnya. Khalifah Abbasiyah, Al-Ma’mun, adalah salah satu yang memulai tradisi mengganti kiswah setiap tahun. Sejak itu, kiswah Ka’bah diganti setiap tahun, biasanya pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), sebelum dimulainya ibadah Haji.
Kiswah Ka’bah saat ini dibuat di Mekkah, Arab Saudi, dan dihias dengan benang emas serta perak yang menyulam ayat-ayat Al-Qur’an.
Sejarah pembuatan Kiswah Ka’bah memiliki perjalanan panjang dan menarik yang mencerminkan perhatian besar umat Islam terhadap tempat paling suci ini. Kiswah pertama kali dibuat dengan bahan-bahan sederhana, dan seiring waktu, kualitas dan kemegahan kain ini meningkat.
Kiswah pertama kali digunakan pada zaman Nabi Ismail (AS), seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat. Namun, informasi lebih rinci tentang penggunaan kiswah secara resmi dan terorganisir dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, kiswah dibuat dari kain sederhana, seperti kain tenunan Yaman atau Mesir. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, tradisi ini dilanjutkan oleh para Khalifah Islam.
Masa Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Abbasiyah
Pada masa Khulafaur Rasyidin, khalifah Umar bin Khattab mengganti kiswah dengan kain dari Mesir, dan kebiasaan ini dilanjutkan oleh khalifah-khalifah berikutnya. Khalifah Al-Ma’mun dari Dinasti Abbasiyah memulai tradisi mengganti kiswah setiap tahun, menjadikannya sebagai kebiasaan yang tetap hingga hari ini.
Dinasti Mamluk dan Ottoman
Pada masa Dinasti Mamluk, kiswah mulai dibuat dengan bahan yang lebih berkualitas dan dihiasi dengan sulaman emas dan perak. Mereka mengirim kiswah dari Mesir ke Mekkah dalam sebuah iring-iringan besar yang disebut “Mahmal.” Selama periode Ottoman, tradisi ini terus berlanjut, dan pembuatan kiswah menjadi lebih terstruktur, dengan pabrik khusus didirikan di Mesir untuk memproduksi kain tersebut.
Pada tahun 1926, setelah pembentukan Kerajaan Arab Saudi, pabrik khusus untuk pembuatan kiswah didirikan di Mekkah oleh Raja Abdul Aziz Al Saud. Pabrik ini menggunakan teknologi modern untuk memproduksi kiswah dengan kualitas tinggi, menggunakan sutra murni yang diimpor dan dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang disulam dengan benang emas dan perak. Setiap tahun, kiswah yang baru dipasang pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan Hari Arafah.
Pembuatan Kiswah Saat Ini
Saat ini, pembuatan kiswah dilakukan di Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka’bah di Mekkah. Kiswah terbuat dari sekitar 670 kg sutra murni yang diimpor dan dihias dengan 120 kg emas dan perak untuk sulaman ayat-ayat Al-Qur’an. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar 8-10 bulan dan melibatkan lebih dari 200 pekerja yang terampil.Tradisi ini tidak hanya menunjukkan penghormatan kepada Ka’bah, tetapi juga merupakan simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Menebar kebaikan
Bakti Pemuda Foundation adalah lembaga filantropi yang mendukung pembangunan berkelanjutan bidang sosial dan pendidikan masyarakat pelosok dan pinggiran kota.
Kami memulai perjalanan di dunia filantropi pada tahun 2002 dengan program beasiswa pendidikan untuk masyarakat prasejahtera di daerah-daerah dengan akses terbatas di daerah Jawa Barat. Pengelolaannya pun masih dengan metode konvensional.
Nilai organisasi yang selalu kami pegang adalah Profesional, Amanah, Mandiri, Inspiratif dan Peduli
Kantor pusat : Komp. Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C2, Jl. Ir H Juanda No. 50 Pisangan, Ciputat Timur Tangsel 15419
Kantor Cabang : Ruko Istana Dinoyo Kav D4, Jalan Mayjen Haryono 1A Kel. Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang ( 65144 )
Telp : 021-227-951-20
WA / SMS Center : 0813-1901-9065